Selasa, 10 Februari 2009

Wu

Wu

Sun Jian (155-191) adalah seorang jendral dan panglima kecil yang terkenal, semasa Dinasti Han Timur akhir. Ia bernama lengkap Sun Wentai, lahir di Fuchun, Kabupaten Wu. Karir politiknya diawali dengan membasmi bandit-bandit yang saat itu merajalela di wilayah Huiji dan Qiantang. Berjasa dalam pemadaman Pemberontakan Serban Kuning di daerah tersebut, ia kemudian diberikan jabatan yang memperluas kesempatannya untuk memperkuat diri sendiri di daerah Changsha.

Sewaktu para jenderal perang membentuk aliansi bersama menggulingkan sang perdana menteri zalim, Dong Zhuo, Sun Jian juga turut serta menyumbangkan prajurit dan menyumbangkan ide strategi, saat itu (190 M) Sun Jian beraliansi dengan Yuan Shu.

Tentaranya berhasil membunuh Jenderal Hua Xiong, seorang jendral andalan Dong Zhuo (dalam novel Kisah Tiga Negara, dikatakan bahwa Hua Xiong dibunuh oleh Guan Yu, bukan oleh bawahan Sun Jian). Setelah aliansi bersama dibubarkan, China jatuh ke dalam peperangan masal antara para panglima perang.

Tahun 191 M, Sun Jian gugur dalam pertempuran sewaktu menyerang Liu Biao. Sun Jian terkena panah beracun sewaktu mengejar Jenderal Huang Zu. Ia kemudian digantikan oleh anaknya, Sun Ce yang juga seorang pemimpin yang cakap dan garang, namun seperti ayahnya juga mati di usia muda.adalah kepala keluarga Wu. Julukannya "Tiger of Jiang Dong". Senjatanya adalah pedang. Sangat peduli kepada keluarga. Ayah yang baik.



Sun Jian


Sun Ce


Data Tokoh Tiongkok

Nama Asli Sun Ce
Nama Lain Sun Bo Fu
Julukan Penakluk Kecil
Periode Zaman Zaman Tiga Negara
Istri Da Qiao
Ayah Sun Jian
Saudara Sun Quan, Sun Kuang,
Sun Yi, Sun Lang
Saudari Sun Shang Xiang
Anak angkat Sun Shao
Saudara Angkat Zhou Yu
Menantu Lu Xun
Lahir 175
Meninggal 200


Sun Ce (Bo Fu,175-200) adalah seorang jenderal militer pada masa Dinasti Han dan Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Ia merupakan anak sulung dari Sun Jian. Setelah kematian ayahnya saat ia berusaha 17 tahun, ia menggantikan ayahnya untuk memerintah. Ia memiliki sahabat bernama Zhou Yu yang ahli dalam strategi. Bersama dengan Zhang Zhao dan Zhou Yu, ia berhasil membangun dasar bagi Negara Sun Wu, yang kaisar pertamanya adalah saudara Sun Ce yang lebih muda, Sun Quan.


Awal Kehidupan

Lahir tahun 175, Sun Ce merupakan anak tertua dari 5 anak laki-laki Sun Jian. Sewaktu Sun Jian berkuasa di chang sa, Sun Ce bertemu dengan Zhou Yu, mereka belajar bersama dan bersahabat karib, hingga akhirnya bersumpah saudara.

Tahun 192, Sun Jian diminta oleh Yuan Shu untuk menyerang Liu Biao di daerah Jing. Sun Ce mengikuti perang ini, ini merupakan perang pertama Sun Ce yang saat itu berusia 17 tahun. Sungguh sangat disayangkan Sun Jian wafat di perang ini karena taktik Huang Zu. Sun Ce membawa jasad ayahnya ke Qu'E untuk dimakamkan. Setelah ini Sun Ce menjadi kepala keluarga Sun, dan dia memilih untuk mengabdi kepada Yuan Shu.

Little Conquerror

Yuan Shu memperlakukan dan menyayangi Sun Ce dengan sangat baik, ia berharap Sun Ce adalah ankanya. Tapi biarpun dia sayang, dia juga takut terhadap Sun Ce, sehingga Sun Ce tidak pernah memegang posisi penting. Ini berlangsung sampai tahun 194, Lu Fan salah satu mantan anak buah Sun Jian mengusulkan kepada Sun Ce untuk menukar cap kerajaan warisan ayahnya (Sun Jian menemukannyadi Luo Yang setelah peperangan di Gerbang Hu Lao) dengan prajurit. Sun Ce setuju dengan rencana ini, akhirnya Yuan Shu memberikan 3000 prajurit, dan Sun Ce pun berangkat ke daerah Wu bersama mantan anak buah Sun Jian, Cheng Pu, Huang Gai dan Han Dang.

Setelah menyebrangi sungai YangTze, Sun Ce bertemu dengan saudara angkatnya Zhou Yu, akhirnya Zhou Yu pun bergabung dengan Sun Ce sebagai ahli strategi. Zhou Yu mengusulkan untuk merekrut 2 orang pintar yaitu Zhang Zhao dan Zhang Hong, maka Sun Ce pun pergi ke kediaman mereka, hasilnya kedua orang itu setuju untuk bergabung. Bergabung juga dengan pasukan Sun Ce 2 orang bajak laut, Zhou Tai dan Jiang Qin. Setelah pasukannya bertambah banyak Sun Ce pun langsung menyerang Liu Yong, Yan Baihu, dan Wang Lang. Dan berhasil menduduki kota Mo Ling (kemudian hari diganti menjadi Jian Ye oleh Sun Ce), Wu dan Hui Ji. Dalam perang ini Sun Ce sempat berduel dengan seorang jendral pasukan Liu Yong, Taishi Ci, pertarungan berakhir seri. Setelah Liu Yong menyerah Taishi Ci bergabung dengan Sun Ce. Karena keberhasilan dalam waktu yang sangat singkat ini, Sun Ce mendapat julukan "Little Conquerror".

Tahun 195, Yuan Shu yang menerima cap kekaisaran dari Sun Ce mengangkat dirinya menjadi kaisar dan kerajannya disebut Dinasti Cheng. Mendengar berita ini Sun Ce langsung memutuskan hubungan dengan Yuan Shu dan bergabung dangan Cao Cao, Lu Bu dan Liu Bei dalam aliansi menumpas Yuan Shu. Tahun 199 Yuan Shu wafat karena sakit, Yuan Yin saudara Yuan Shu menyerahkan kota Souchun ke Cao Cao dan pergi Huancheng untuk berlindung di wilayah kekuasaan Liu Xun tersebut. Karena kekurangan suplai Liu Xun memerintahkan untuk menyerang Haiun. Sun Ce sedang dalam perjalanan untu menyerang Huang Zu di Xia Kou ketika mendengar berita ini, dia langsung merubah arah dan menyerang Huangcheng. Sun Ce berhasil menangkap 30000 orang mantan pasukan Yuan Shu. Liu Xun langsung balik ke Huancheng untuk menyerang Sun Ce dengan bantuan Huang Zu, tapi semua berhasil dikalahkan oleh Sun Ce.

Dengan kemenangan ini Sun Ce hampir menguasai seluruh wilayah selatan cina, dan menjadi orang ketiga terkuat di cina setelah Yuan Shao dan Cao Cao pada usia yang sangat muda, belum mencapai 25 tahun.

Kematian

Tahun 199, Sun Ce berhasil menumpas pemberontakan Xu Gong. Anak buah Xu Gong berniat balas dendam tetapi menunggu waktu yang tepat.

Tahun 200 Cao Cao berperang melawan Yuan Shao dalam Battle of Guan Du, sehingga penjagaan di ibukota Cao Cao, Xu Chang menjadi lemah. Sun Ce yang mendengar berita ini langsung memutuskan untuk menyerang Xu Chang dengan alasan meyelamatkan kaisar. Pada saat persiapan perang, Sun Ce pergi berburu sendirian, disana ia dikepung oleh 3 orang mantan anak buah Xu Gong, biarpun berhasil selamat Sun Ce terluka parah dan akhirnya meninggal. Sebelum meninggal Sun Ce sempat berkata kepada Sun Quan "urusan dalam negeri diskusikan dengan Zhang Zhao, dan urusan luar negeri dengan Zhou Yu".

Setelah Sun Ce gugur, Klan Wu dipimpin oleh Sun Quan adik Sun Ce dengan batuan Zhou Yu dan Zhang Zhao. Sun Quan mendirikan kerajaan Wu dan ia berhasil memperbesar kekuasaannya hingga menjadi 1 diantara 3 kerajaan besar di China pada masa tiga negara. Sun Quan kemudian mengangkat dirinya sendiri sebagai Kaisar Wu yang pertama pada tahun 229 M, dengan bergelar Kaisar Wulie. Sun Ce sendiri diberi gelar Pangeran Huan.



Sun Ce

Sun Quan


Sun Quan (182-252), putera kedua dari Sun Jian adalah pendiri negara Dong Wu (Wu Timur) pada Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Dia memerintah sebagai raja Wu dari tahun 220 sampai 222, kemudian naik tahta sebagai kaisar Wu dari tahun 222 sampai 252.

Sun Quan menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya, Fuchun. Sejak ayahnya (Sun Jian) meninggal pada tahun 191, dia berpindah dari kota ke kota di daerah bawah sungai Yangtze. Kakaknya, Sun Ce mendirikan negara bagian yang terbentuk dari beberapa daerah kecil di sekitarnya. Pada tahun 200, sejak Sun Ce terbunuh, Sun Quan yang baru berumur 18 tahun mewarisi wilayah di daerah tenggara sungai Yangtze. Dalam pemerintahannya yang cukup aman dan stabil, Sun Quan dibantu oleh beberapa bekas pejabat Sun Ce, seperti Zhou Yu,Zhang Zhao,Zhang Hong dan Cheng Pu. Selama beberapa tahun, Sun Quan mampu membangun angkatan perang yang kuat dengan bantuan para perwiranya sehingga pada tahun 207, pasukannya mampu mengalahkan Huang Zu, perwira dari Liu Biao yang menguasai sungai Yangtze bagian tengah.

Pada musim dingin tahun 207, Cao Cao memimpin sekitar 200.000 tentara untuk menguasai wilayah Selatan sebagai bagian dari rencana penyatuan seluruh Tiongkok. Di satu pihak, Zhang Zhao sebagai penasehat urusan dalam negeri Wu menyarankan untuk menyerah, sedangkan di lain pihak, Zhou Yu dan Lu Su menyarankan untuk melawan. Akhirnya Sun Quan memilih untuk mengusung bendera perang. Bersama Liu Bei yang saat itu berstatus pengungsi di negerinya, Sun Quan menggabungkan 2 ahli strategi terbesar, Zhuge Liang dan Zhou Yu, dibantu oleh siasat jebakan Huang Gai, Kan Ze dan Pang Tong untuk menghancurkan seluruh bala tentara Cao Cao pada Pertempuran Chibi.



Sun Quan

Sun Shangxiang


Ilustrasi Nyonya Sun di zaman Dinasti Qing

Sun Shangxiang juga dikenal sebagai Sun Ren atau Nyonya Sun adalah anak perempuan dari Sun Jian, pada Zaman Tiga Negara. Ia adalah putri tunggal dari 5 bersaudara. Nyonya Sun sejak kecil menyukai seni bela diri.

Ia dinikahkan oleh abangnya, Sun Quan kepada Liu Bei dengan alasan mempererat hubungan antara Shu dan Wu. Namun, dalam satu kesempatan, Zhou Yu ingin memanfaatkan pernikahan ini untuk melaksanakan siasatnya untuk membunuh Liu Bei. Liu Bei berhasil mengetahui rencana ini dan melarikan diri bersama Nyonya Sun ke Shu.



Sun Shang Xiang


Zhou Yu


Data Tokoh Tiongkok

Nama Asli Zhou Yu
Nama Lain Zhou Gong Jin
Periode Zaman Zaman Tiga Negara
Istri Xiao Qiao
Ayah Zhou Yi
Paman Zhou Shang
Anak Laki-laki Zhou Xun, Zhou Yin
Anak Perempuan Zhou Ying
Saudara Angkat Sun Ce
Mengabdi pada Sun Ce, Sun Quan
Lahir 175
Meninggal 210

Zhou Yu ( 175-210 M) adalah penasehat militer Tiongkok yang pertama dan terpenting dari Wu di Zaman Tiga Negara. Ia bernama lengkap Zhou Gong Jin, ia adalah anak seorang bangsawan dari daerah Lujiang. Di dalam Kisah Tiga Negara, ia dideskripsikan sebagai seorang tampan yang cakap dalam hal kemiliteran dan kenegaraan.


Pengabdian kepada keluarga Sun

Saat Sun Jian berkuasa di wilayah Changsha, ia bertemu dengan Sun Ce, anak pertama dari Sun Jian. Mereka belajar bersama dan bersahabat karib hingga akhirnya bersumpah-saudara. Setelah itu karena paman Zhou Yu, Zhou Shang diangkat menjadi Gubernur Danyang, Zhou Yu pindah ke sana dan mengabdi kepada Yuan Shu.

Sun Ce yang menggantikan ayahnya yang meninggal ketika ia berumur 17 tahun (Sun Jian meninggal tahun 192), mulai menunjukkan kebolehannya pada tahun 194. Ia meminjam 3000 prajurit dari Yuan Shu dengan jaminan cap kekaisaran warisan ayahnya (Sun Jian menemukannya saat berada di Luo Yang, setelah peperangan di Gerbang Hulao), kemudian menuju ke daerah Wu. Zhou Yu, yang mendengar berita ini, langsung saja bergabung dengan Sun Ce sebagai ahli strategi dan membantunya mengalahkan Liu Yong, Yan Baihu, dan Wang Lang sehingga berhasil merebut kota Mo Ling (selanjutnya diganti menjadi Jian Ye oleh Sun Ce), Wu, dan Hui Ji serta mendapatkan Jendral baru yan sangat berkualitas yaitu Taishi Ci, semua dituntaskan hanya dalam waktu yang sangat singkat. Atas keberhasilan ini Sun Ce mendapat julukan "Little Conquerror" dan Zhou Yu mendapat julukan "Young Gentleman Handsome Zhou".

Tahun 199, Sun Ce dan Zhou Yu berhasil menumpas Liu Xun, sehingga memperluas wilayah kekuasaan. Pada sekitar tahun ini jugalah Sun Ce dan Zhou Yu menikahi Two Qiaos, anak Qiao Xuan seorang pintar dan kritikus. Sun Ce menikahi anak sulung Da Qiao dan Zhou Yu menikahi anak bungsu Xiao Qiao. Mereka berdua adalah wanita yang terkenal akan kecantikannya. Dari pernikahan ini Zhou Yu mempunyai 3 anak, 2 anak laki-laki Zhou Xun dan Zhou Yin dan 1 anak perempuan Zhou Ying.

Pada tahun 200 M, Sun Ce wafat dan digantikan oleh adiknya, Sun Quan, yang masih sangat muda, saat itu umurnya baru 18 tahun. Atas wasiat dari Sun Ce yang berisi "masalah dalam negeri diskusikan dengan Zhang Zhao dan masalah luar negeri diskusikan dengan Zhou Yu", maka Zhou Yu memegang kekuasaan militer dan Zhang Zhao mengurusi masalah domestik. Hal ini menunjukkan loyalitas Zhou Yu yang sangat tinggi karena sebenarnya calon kuat penerus Sun Ce adalah Zhou Yu sendiri, tetapi dia lebih memilih mengabdi kepada Sun Quan dan tidak memikirkan kekuasaan.

Perang Tebing Merah

206 M, Zhou Yu berhasil menumpas bandit lokal, menangkap ribuan bandit. Setelah itu Zhou Yu berhasil menangkis serangan Liu Biao, yang pada prosesnya Zhou Yu juga berhasil menangkap jendral Liu Biao, Deng Long.

Antara tahun 207-208 M, Zhou Yu mendapat tugas dari Sun Quan untuk menghancurkan Huang Zu (penyebab wafatnya Sun Jian). Dengan bantuan Gan Ning (yang sebelumnya adalah anak buah Huang Zu), Lu Meng, Ling Tong, Dong Xi, dan Xu Sheng, Zhou Yu berhasil merebut daerah Xia Kou, dan membunuh Huang Zu.

Pada tahun 208 M, Sun Quan beraliansi dengan Liu Bei untuk bekerja sama mengalahkan Cao Cao yang ingin menyerang daerah selatan. Zhou Yu diangkat oleh Sun Quan menjadi Panglima Besar membawahi 30.000 pasukan dan menjadi wakil Sun Quan untuk berdiskusi dengan ahli strategi Liu Bei Zhuge Liang, total pasukan aliansi berjumlah 50.000. Mereka setuju untuk melakukan serangan api terhadap kapal-kapal milik Cao Cao. Alhasil, setelah Zhou Yu menggunakan berbagai macam strategi dan bantuan ahli strategi lain yaitu Pang Tong serta pengorbanan diri oleh Huang Gai, aliansi Liu Bei-Sun Quan berhasil membakar kapal-kapal perang milik Cao Cao yang mengangkut 200.000 pasukan dan memenangkan perang Chibi atau yang lebih dikenal dengan Perang Tebing Merah. Setelah itu Zhou Yu maju ke daerah Jing, dan berhasil merebut daerah Nan Jun(Jiang Ling) dari tangan Cao Ren dan Niu Jin. Karena keberhasilan ini Zhou Yu diangkat menjadi Gubernur Nan.

Kematian

Tahun 210, Zhou Yu mengusulkan kepada Sun Quan tentang rencana dua kerajaan, yang terdiri dari Sun Quan di selatan dan Cao Cao di utara. Sun Quan menerima rencana ini, dan untuk mensukseskan rencana ini, negeri Wu harus merebut wilayah Yi dan di daerah barat Cina dari tangan Liu Zhang dengan cara bekerjasama dengan Zhang Lu. Sungguh sangat disayangkan Zhou Yu meninggal di Baqiu dalam persiapan untuk perjalanan ke wilayah Yi pada usia 36 tahun. Perannya sebagai ahli strategi dan komandan Wu kemudian digantikan oleh Lu Su.

Kualitas

Di dalam Kisah Tiga Negara, Zhou Yu diceritakan kalah dari Zhuge Liang dalam kepintaran berperang maupun kenegaraan, namun dalam catatan sejarah sebenarnya Zhou Yu mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan Zhuge Liang terutama dalam hal berperang. Dia juga dikenal akan ketampanannya. Dia seorang yang sangat terbuka dalam pertemanan. Cheng Pu, seorang jendral tua dari masa Sun jian meremehkannya, ia menganggap Zhou Yu terlalu muda, tapi Zhou Yu tidak mempedulikan itu dan akhirnya mereka berteman baik setelah Cheng Pu melihat kemampuan Zhou Yu. Zhou Yu seorang yang mempunyai banyak talenta, diantaranya musik dan puisi. Ada perkataan pada zaman itu "jika ada tune yang salah, datanglah ke Zhou Yu".

Zhou Yu juga terkenal akan loyalitasnya. Walaupun Sun Quan menganggap Zhou Yu sebagai saudara tua, Zhou Yu tidak pernah melewati batas, dan selalu setia mengabdi kepada Sun Quan.

Dalam Fiksi

Dalam anime ikki tousen, karakter shuyuu koukin didasarkan pada Zhou Yu, sedangkan saudari perempuannya sonsaku hakufu didasarkan pada Sun Ce.

Dalam game yang dikeluarkan KOEI, Dynasty Warrior. Zhou Yu digambarkan sebagai seseorang yang berintelijen tinggi, berpendirian kuat dan tampan. Zhou Yu digambarkan sangat memperhatikan saudara angkatnya Sun Ce, Zhou Yu bertanggung jawab, berpikir dengan matang dan sistematis dalam menghadapi perang. Sedangkan Sun Ce berani dan ceroboh. Biasa dalam awal game Zhou Yu harus menolong Sun Ce dari situasi sulit karena kecerobohannya. Zhou Yu juga digambarkan sebagai orang yang sangat loyal terhadap negara Wu, ini terbukti dari usahanya melenyapkan Zhuge Liang karena akan membawa masalah bagi negara Wu di kemudian hari.

Dari Dynasty Warrior 1 sampai 5, Zhou Yu menggunakan pedang sebagai senjatanya, yang dikenal dengan nama Ancient Sword. Pada game Dynasty Warrior terbaru Dynasty Warrior 6, Zhou Yu menggunakan Bo Staff semacam tongkat.



Zhou Yu


Lü Xun

Lu Xun(183-245) adalah seorang Jenderal Wu pada Zaman Tiga Negara. Ia menikahi anak perempuan dari Sun Ce.

Jasa-Jasa Penting

  • Bekerjasama dengan Lu Meng, dia mengatur rencana untuk menangkap Guan Yu dan sukses merebut kembali Jing.
  • Saat Pertempuran Yi Ling, dia menjadi komandan tertinggi, dan berhasil menciptakan kemenangan besar bagi Wu dan mengakibatkan kekalahan besar bagi Liu Bei danpasukan raksasanya.



Lu Xun



Huang Gai

Huang Gai adalah seorang jenderal dari negara Wu pada Zaman Tiga Negara. Tahun kelahiran dan kematiannya tidak tercatat dalam sejarah. Ia lahir di Quanling, Lingling di Prefektur Jingzhou (sekarang di utara Lingling, Hunan) dengan nama panjang Huang Gongfu.

Riwayat hidup

Masih merupakan keturunan dari gubernur Nanyang, Huang Zilian, kemudian kakek Huang Gai bermigrasi ke Lingling dan menetap di sana. Masa kecil Huang Gai diwarnai kemiskinan karena keluarga dekatnya meninggal sewaktu ia kecil. Karena pentang menyerah, ia kemudian berhasil menjadi pegawai pemerintahan di daerahnya.

Ia memutuskan untuk mengabdi kepada Sun Jian mulai dari saat Sun menghimpun kekuatan. Ia meneruskan pengabdiannya kepada Sun Ce dan Sun Quan sepeninggal Sun Jian pada tahun 191.



Huang Gai




Lü Meng

Lü Meng atau Lu Meng (178 - 219 Masehi) adalah jendral perang yang bekerja untuk kerajaan Wu timur (Dong Wu) pada masa Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno. Lu Meng lahir di Fupo, Runan (sekarang Fuyang, Anhui) pada tahun 178. Pada awalnya dia adalah seorang jendral yang tangguh seperti Taishi Chi,tetapi sebelum Zhou You mati, dia sempat dipesan untuk meneruskan menjaga Sun Quan untuk menjadi penasihatnya,karena itu adalah pesan terakhir sahabatnya dia berkata "aku akan membaca buku perang keluarga Sun(THE BOOK WAR MANUAL OF SUN TZU dan tidak akan mempedulikan keadaan perang hingga menguasai buku ini demi memenuhi pesan sahabatku untuk melindungi Sun Quan dan membantunya, yang pada dasarnya dia adalah seorang jendral berubah menjadi penasihat adalah sesuatu yang luar biasa karena kemampuanya mampu membantu Sun Quan dalam perang invasi Cao Cao dan menjadi perdana menteri kerajaan Wu. Memajukan sektor militer, perdagangan, bendungan,dsb bersama Lu Xun yang akhirnya merekomendasikan Lu Xun(THE LAST OF GREAT STRATEGIC OF WU) kepada Sun Quan sebagai penerusnya.

Salah satu peranannya yang terkenal adalah sebagai jendral dalam invasi di Jingzhou yang dimana menyebabkan kematian Guan Yu, salah satu jendral negara Shu terkuat di zaman itu. Tidak lama setelah Guan Yu meninggal, Lu Meng jatuh sakit yang membuat Sun Quan (raja Wu) khawatir. Sun Quan menyatakan akan memberi hadiah besar bagi orang yang mampu menyembuhkan Lu Meng, tetapi pada akhirnya Lu Meng tidak dapat disembuhkan dan meninggal pada umur 41 tahun. Sebelum kematiannya, Lu Meng merekomendasikan Zhu Ran dan Lu Xun kepada Sun Quan.





Lu Meng





Gan Ning


Gan Ning (?-222) adalah seorang jenderal Wu pada Zaman Tiga Negara. Gan Ning sebelumnya adalah seorang perompak. Ia menaruh berberapa bel di bajunya, sehingga musuh tahu kalau dia datang. Setelah menjadi perompak, ia direkrut menjadi bawahan Huang Zu dan Liu Biao. Saat Sun Quan menyerang Huang Zu, Gan Ning berhasil membunuh Ling Cao, salah satu jenderal bawahan Sun Quan sekaligus ayah dari Ling Tong. Hal ini yang membuat Ling Tong sempat dendam dan antipati terhadapnya. Setelah Huang Zu dikalahkan Yuan Shao, Gan Ning menjadi bawahan Yuan Shao. Zhou Yu dan Lu Meng sangat menyambutnya ke Wu. Jasanya juga dipakai dalam Pertempuran Chibi.



Gan Ning

Taishi Ci

Taishi Ci (166 - 206 M) adalah perwira militer negara Dong Wu pada Zaman Tiga Negara di Tiongkok dulu. Pada awalnya Taishi Ci bekerja dibawah Liu Yao tetapi kemudian melanggar kesetiaannya setelah Liu Yao menolak untuk memperhatikan nasehat strategi yang diajukan oleh Taishi Ci, kemudian dia melarikan diri ke daerah tetangga. Taishi Ci melarikan diri ke daerah Dangyang, suatu posisi daerah militer yang strategis dan penting sejak zaman Sun Tzu, disana dia mengangkat dirinya sebagai gubenur. Pada suatu perang, pasukan sisa Taishi Ci dengan cepat dapat dikepung oleh pasukan Sun Ce tanpa tandingan, yang kemudian Taishi Ci tertangkap. Taishi Ci memohon untuk dibunuh bersama dengan pasukan dan orang-orangnya, tetapi Sun Ce tidak bersedia dan membujuk dia untuk bergabung. setelah bujukan yang lama dan dijanjikan diberi pangkat dan posisi tinggi di negara Wu, akhirnya Taishi Ci bergabung. Taishi Ci setia sampai akhir hayatnya kepada negara Wu.





Taishi Ci




Zhou Tai

Zhou Tai adalah salah satu perwira yang bekerja pada kerajaan Wu selama masa Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno. Tahun kematiannya diperkirakan sekitar tahun 255 dan tidak diketahui tahun kelahirannya. Pada awalnya, dia bekerja sebagai salah satu pengawal Sun Ce, tetapi kemudian dipromosikan untuk memimpin pasukan. Setelah beberapa saat melewati karirnya, Zhou Tai menyelamatkan Sun Quan dari bahaya dengan mengambil resiko yang membahayakan nyawanya sendiri. Dia menyelamatkan Sun Quan dari penyerangan pemberontak Shanyue sewaktu Sun Ce pergi berperang diluar, Zhou Tai menderita 12 luka dalam dari pertempuran itu. Kemudian, dia kembali menyelamatkan Sun Quan, kali ini dari penyergapan tiba-tiba oleh pasukan Zhang Liao pada pertempuran Hefei. Sun Quan kemudian mempromosikan Zhou Tai untuk mengontrol daerah Ruxu, yang dimana jendral-jendral lain tidak mau menerima perintah Zhou Tai pada awalnya, akibat latar belakangnya. Kemudian Sun Quan melakukan perjalanan khusus ke Ruxu, dimana Sun Quan secara pribadi membawakan anggur kepada Zhou Tai dan menyuruh Zhou Tai melepaskan pakaian luarnya. Kemudian menunjuk satu per satu bekas luka yang ada di badan Zhou Tai dan meminta Zhou Tai menceritakan bagimana dia mendapat luka tersebut, yang kemudian Zhou Tai merespon dengan ingatan-ingatannya tentang pertempurannya dulu. Perwira-perwira lain kemudian menghormati Zhou Tai dan secara umum mau menerima perintah Zhou Tai. Zhou Tai dulunya sebelum bergabung dengan negara Wu adalah seorang bajak laut yang pernah bertempur melawan Sun Jian sebelum Zaman Tiga Negara.







Zhou Tai



Ling Tong


Ling Tong (凌統; 189 - 237), yang mempunyai nama lain Gongji (公績), adalah jendral perang yang bekerja untuk negara Wu selama masa Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno. Ling Tong lahir di Yuhang, propinsi Zhejiang. Ayahnya bernama Ling Cao dan menurut novel sejarah Romance of the Three Kingdoms, Ling Cao mati ditembak panah oleh Gan Ning saat ekspedisinya melawan Jiangxia. Setelah kematian ayahnya, Ling Tong yang waktu itu masih berumur 15 tahun, diangkat oleh Sun Quan untuk mengganti posisi ayahnya. Ling Tong berusaha untuk membalas dendam kematian ayahnya, tetapi kemudian tidak berhasil dikarenakan Gan Ning kemudian bergabung dengan negara Wu, yang dimana Sun Quan (raja Wu) dan Lu Meng selalu membujuk Ling Tong untuk mengerti keadaan.



Ling Tong



Da Qiao dan Xiao Qiao

Da Qiao dan Xiao Qiao (Hanzi: 大喬小喬) adalah dua bersaudara di Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno yang merupakan anak perempuan dari Qiao Xuan dan terkenal akan kecantikannya pada Zaman Tiongkok dulu. Nama mereka tidak berhasil diketahui kecuali marga mereka yaitu Qiao, sehingga mereka hanya disebut Da Qiao dan Xiao Qiao yang dimana da adalah besar dalam bahasa Mandarin dan xiao berarti kecil, sehingga Da Qiao adalah lebih tua dan kakak daripada Xiao Qiao.

Da Qiao menikah dengan Sun Ce, paling perang dan pemimpin negara Wu. Mereka menikah dan mempunyai 2 orang anak kandung dan 1 anak angkat yang bernama Sun Shao. 2 anak kandungnya adalah perempuan yang kemudian dinikahkan dengan Zhu Ji dan Lu Xun. Adik Da Qiao yaitu Xiao Qiao menikah dengan Zhou Yu dan mempunyai 3 orang anak yaitu Zhou Xun, Zhou Yin, dan Zhou Ying.

Kedua Qiao disebut saat pertempuran tebing merah. Zhuge Liang memanipulasi cerita kepada Zhou Yu bahwa salah satu tujuan Cao Cao menyerang adalah merebut kedua Qiao bersaudara untuk dirinya, karena kecantikan kedua Qiao telah melegenda.
















Xiao Qiao

Da Qiao